Assalamualaikum
Wr. Wb.
Bismillahirohmanirohim.
Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah yang maha Esa
yang sudah memberikan kita semua rahmat kesehatan, khususnya untuk saya yang
pada akhirnya bisa kembali menulis beberapa patah paragaraf dalam blog saya
yang sederhana ini.
Seperti biasa, sebelum saya lanjut, ada baiknya kalau para penulis
mengetahui kalau pemilik blog ini bukanlah orang sempurna, saya bukan orang
suci, tapi berbicara dan mengatakan hal yang benar tidaklah harus dilakukan
oleh orang suci saja. Tulisan saya kali ini agak sedikit “condong” mengenai
agama. Agama Islam Khususnya.
Valentine. Yah, suatu kata yang merujuk pada sebuah hari istimewa di
bulan februari, tepatnya tanggal 14 Februari di mana tanggal itu dijadikan sebagai
hari kasih sayang atau kita sering menyebutnya dengan istilah hari Valentine. Saya
tidak akan menjelaskan secara detail apa itu hari Valentine, karena saya yakin
sebagian dari pembaca pernah merayakan atau tahu apa itu Hari Valentine.
Terlepas dari sejarah yang sesungguhnya dari lahirnya hari Valentine yang
begitu heroic—setidaknya menurut saya (Info lebih lengkap silahkan Googling)—hari
Istimewa ini akan selalu menjadi bahan perdebatan antar umat beragama,
khususnya bagi kaum Muslim.
Saya Sendiri seorang muslim, walau tidak terlalu taat, saya juga tidak
pernah merayakan hari Valentine. Selain karena Islam tidak memperbolehkan
merayakan hari valentine, saya juga lebih suka kalau hari kasih sayang tidak
dilaksanakan pada satu hari saja, melainkan setiap hari. Merayakan Valentine
juga lebih banyak menimbulkan Madaratnya ketimbang Manfaatnya.
Lalu, Pernahkah anda membaca atau melihat beberapa akun facebook atau
Twitter yang bernuansa Islam mem-posting larangan
merayakan hari Valentine? Saya asumsikan pembaca pernah membacanya, dan
pernahkah pembaca mendapati kalau postingan tersebut terkadang bernada
beerlebihan?
Tadi pagi Saya dapati salah satu akun facebook yang “katanya Islam” tapi
terkesan malah membuat agama Islam itu Kejam bagi pemeluknya. Akun facebook
tersebut memposting larangan tentang merayakan hari valentine, memang bagus dan
terkadang di selingi ayat suci Al-Quran, tapi isinya terlalu berlebihan menurut
saya, bahkan sampai “MENGAKAFIRKAN” muslim yang merayakan Valentine. Ingat,
Mengkafirkan.
Saya sadar, Semua Agama—khusunya Islam adalah agama yang benar, tidak ada
yang salah dengan itu. Yang membuat suatu agama di mata orang lain adalah Orang
yang memeluknya. Dan kesalahan akun facebook di atas adalah merupakan akibat
dari orang yang sebetulnnya terlalu fanatik dalam kesalahannya mempelajari
agamanya.
Yang saya tahu, seorang muslim yang mengatakan muslim lainnya Kafir dan
perkataannya itu tidak benar akan mendapatkan dosa yang besar. Saya tidak tahu
detailnya, tapi saya pernah membaca sabda Rasulullah yang bunyinya;
“Siapa saja seseorang yang mengatakan kepada
saudaranya, “hei kafir” maka julukan itu akan kembali kepada salah seorang dari
keduanya. Jika orang yang dituduh itu benar, maka sesuai dengan apa yang
dituduhkan, tapi jika tidak, maka tuduhan itu akan kembali kepada yang
melemparkannya.” (HR. Muslim)
dan dosanya
orang kafir sama saja seperti tidak pernah memeluk agama Islam.
Dan berikut ini beberapa hukum bagi umat Islam yang merayakan hari
Valentine atau meniru suatu kaum, yang dalam hal ini kaum di luar Islam:
-
Sabda Rasul; "Barang siapa yang menyerupai suatu
kaum maka ia termasuk kaum tersebut."
- Firman
Allah; "Dan
janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji. dan suatu jalan yang buruk."
- Sabda Rasul; “Siapa
saja yang mengada-adakan dalam urusan (agama) kami sesuatu yang tidak ada di
dalamnya, maka itu tertolak”
Dari ketiga sumber hukum Islam di atas adakah yang menyebut muslim yang
menyerupai kaum lain, yang mendekati zinah, yang Bid’ah disebut kafir? Memang semua
itu merujuk pada kekafiran, hanya saja Allah dan Rasul punya cara yang lebih
halus untuk menyadarkan umat dari kekafiran.
Ada baiknya jika kita hendak memberikan larangan atau nasehat kepada
sesama muslim dengan cara yang baik. Tidak usah berlebihan seperti akun
facebook di atas. Islam sudah punya pedoman hidup yang sempurna untuk diamalkan,
bukan dari pemikiran dangkal seseorang yang seenaknya menghardik seorang muslim
sebagai Kafir sebagai bentuk kefanatikan dalam beragama.
Sebagai penutup, Saya sendiri sebagai seorang muslim mengajak
saudara-saudara pembaca yang muslim untuk tidak merayakan apa yang tidak di
ajarkan Agama Islam. Islam menjadikan setiap hari adalah hari kasih sayang dan
cinta, tentunya dengan cara yang Islam. Tapi itu semua kembali pada diri anda
sendiri. Dan dosa dari melanggar apa yang dilarang Agama itu ditanggung oleh
yang mengerjakannya.
Mohon maaf jika saya yang bukan ahli agama ini menuliskan hal yang
krusial seperti ini. Agama memang bukanlah objek yang pas untuk dijadikan bahan
bertukar pikiran, saya sadar itu. Jika ada kesalahan dari apa yang saya tulis,
saya mohon maaf sebesar-besarnya dan kalau bisa pembaca yang budiman dengan
senang hati “membenahi” pemikiran saya yang seperti ini jika ada kesalahan di
sana.
Terima kasih atas kunjungan di Blog saya ini, sampai bertemu di-next posting :D.
Wassalamualaikum, Wr. Wb.
0 komentar :
Posting Komentar